Di PRSU, Dinas KPTPH Pamerkan Komoditi Ekspor Sumut dan Sosialisasi Penggunaan Pupuk Organik

Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (KPTPH) Provinsi Sumatra Utara membuka stand yang memamerkan berbagai macam komoditi ekspor asal Sumut di Pekan Raya Sumatra Utara (PRSU) ke-49

topmetro.news – Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (KPTPH) Sumut membuka stand yang memamerkan berbagai macam komoditi ekspor asal Sumut di Pekan Raya Sumatra Utara (PRSU) ke-49 yang berlangsung sejak 16 Juni – 17 Juli 2023.

Sub Koordinator Bidang Penyuluhan Dinas KTPPH Sumut Roma Siregar mengatakan, seluruh komoditi ekspor tersebut berasal dari berbagai kabupaten/kota di Sumut.

“Di stand kita memperkenalkan komoditi-komoditi Sumatra Utara yang sudah tembus pasar ekspor, ada nanas, alpukat, tomat, brokoli, dan ubi jalar, semua sudah ekspor. Asalnya dari seluruh kabupaten/kota di seluruh Sumatra Utara,” ujar Roma saat diwawancarai di PRSU, Jalan Gatot Subroto Medan, Kamis (22/6/2023).

Pupuk Organik

Lebih lanjut Roma mengatakan, di stand Dinas KPTPH PRSU kali ini, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan penggunaan pupuk organik. Hal ini menyikapi tingginya harga pupuk kimia beberapa waktu belakangan ini.

“Dan ini sebenarnya kita juga mengajak seluruh masyarakat karena memang pupuk sudah mahal. Kita mengajak masyarakat untuk menggunakan pupuk organik. Bagaimana caranya masyarakat itu mulai mengenal pupuk organik,” ujarnya.

Dalam waktu dekat, kata Roma, pihaknya juga akan melakukan kegiatan pelatihan pembuatan biosaka untuk masyarakat.

“Nah nanti ada kemungkinan mudah-mudahan kita lagi mau koordinasi dengan EO kita mau mengajarkan bagaimana membuat biosaka, biosaka itu sebenarnya bukan pupuk, tapi sebagai vitaminnya. Ilusator tanaman biar tanaman ini menyerap pupuk itu lebih tinggi lagi,” ungkapnya.

Selain itu, Roma menuturkan, pihaknya juga akan mengajarkan cara membuat eco enzym yang juga merupakan pupuk organik kepada pengunjung PRSU.

“Pembuatan pupuk organik sebenarnya bisa cuma di sini susah melakukannya, karena ada banyak alat-alat yang dibutuhkan. Paling nanti mungkin kalau bisa eco enzym, dengan para pmerhati eco enzym kita ajak di sini untuk membuatnya, eco enzym itu termasuk pupuk organik juga. Ini jadwalnya lagi kita koordinasikan dengan EO,” katanya.

Roma mengatakan, selain komiditi ekspor, pihaknya juga memperkenalkan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumut. Yang terdiri dari 9 Unit Pelaksana Teknis (UPT) baik memproduksi tanaman pangan maupun benih-benih tanaman hortikultura.

“Contohnya ini ada dari UPT Tanjung Morawa, mereka memproduksi benih-benih padi, ada seperti mekongga, dan lain-lainnya. Ada juga dari UPT Tanjung Selamat memproduksi benih-benih kedelai dan kacang hijau. Ada juga dari UPT Perlindungan, ada memproduksi pupuk organik, PGPR dan juga pesnap, nah jadi kita perkenalkan di sini,” pungkasnya.

penulis | Erris JN

Related posts

Leave a Comment